Rabu, 19 Februari 2014

Alat Musik Tradisional Korea

Diposting oleh korean addict di 21.31 0 komentar
Janggu
Janggu ( janggo ) atau juga disebut seyogo  adalah gendang tradisional dari Korea. Janggu disebut juga gendang jam pasir karena bentuknya yang ramping dan menyerupai jam pasir. Janggu ditabuh menggunakan kedua buah tongkat kecil.



Gayageum
Gayageum adalah alat musik petik tradisional Korea Selatan yang berupa kecapi dengan 12 senar. Berdasarkan Babad Samsuk Sagi (1145) alat musik ini diciptakan oleh Raja ke-6 dari Kerajaan Gaya, yakni Raja Gasil. Gayageum kemudian disebarkan ke Kerajaan Silla dan masih dimainkan hingga kini. Gayageum telah mengalami banyak modifikasi sejak dahulu. Gayageum moderen adalah hasil modifikasi dari akhir zaman Dinasti Joseon di abad ke-19 dan seringkali dinamakan sanjo gayageum. Gayageum yang dimoderenkan mempunyai jumlah senar yang lebih banyak yakni 13, 17, 18, 21, 22, atau 25 buah senar yang terbuat dari nilon.




Haegeum
Haegeum adalah jenis alat musik gesek tradisional yang berasal dari Korea Selatan. Haegeum adalah jenis rebab yang diadaptasikan dari rebab Cina dan masih sejenis dengan erhu , xiqin , dan erxian.
Jenis haegeum yang bersenar 4 dinamakan sohaegeum  (소해금) adalah jenis haegeum yang sudah dimodifikasi.




Ajaeng
Ajaeng adalah alat musik tradisional korea yang berupa kecapi besar, memiliki tujuh senar tebal yang terbuat dari sutera, disetel di atas badan kayu paoulonia. Senar dipasang di atas kayu penyangga. Ajaeng diletakkan di atas bangku kayu, dimainkan dengan cara digesek untuk menghasilkan suara yang rendah dan melankolis. Alat musik ini selalu digunakan dalam orkestra musik istana. Asal mula dari Cina, diperkenalkan pada periode Dinasti Goryeo (918-1392). Pada zaman moderen, permainan ajaeng dikembangkan oleh musisi Park Seong-ok (1908-1985) untuk mengiringi tari-tarian. Permainan secara solo dinamakan ajaeng sonjo dimana ajaeng yang digunakan lebih kecil (so-ajaeng atau sanjo ajaeng), hasil modifikasi ajaeng besar. Musisi-musisi terkenal pemain ajaeng adalah pencipta ajaeng sanjo, Han Il-seop (1929-1973) pada tahun 1960-an. Tokoh lainnya adalah Cheong Cheol-ho, Jangwol Jungseon, Seo Yong-sok, Park Jung-seon dan Kim Il-gu.


Daegeum
Daegeum adalah suling bambu besar dari Korea. Daegeum memiliki membran yang menghasilkan suara berat atau melankolis. Daegeum dimainkan dalam permainan musik istana dan musik rakyat, secara solo maupun orkestra.
Jenis suling yang sama namun lebih kecil adalah Junggeum dan sogeum. Tiga suling ini dikenal juga sebagai samjuk (tiga bambu). Samjuk bermula dari zaman kerajaan Silla.
Permainan solo daegeum yang disebut daegeum sonjo adalah warisan budaya nonbendawi Korea Selatan pada tahun 1971.




Geomungo
Geomungo atau hyeon-geum ("kecapi hitam") adalah sebuah kecapi tradisional dari Korea. Geomungo dimainkan sambil duduk. Senarnya dipetik menggunakan tongkat bambu kecil suldae dengan tangan kanan, sementara tangan kiri menekan senar untuk menghasilkan nada. Tipe nada yang dimainkan untuk musik tradisional Korea adalah D#/Eb, G#/Ab, C, A#/Bb, A#/Bb, dan A#/Bb satu oktav lebih rendah daripada nada tengah. Geomungo dimainkan pada saat pementasan solo (sanjo) atau dengan alat musik lain. Suara nada yang dihasilkan Geomungo dianggap lebih "maskulin" dibanding alat musik petik gayageum yang dianggap lebih feminin; namun keduanya dimainkan baik oleh pria maupun wanita.



Taepyeongso




Taepyongso adalah alat musik tradisional Korea sejenis seruling kerucut bernada tinggi. Alat musik ini diperkenalkan dari Asia Tengah lewat Cina ahkir abad 14.

Pyeongyeong



Pyeongyeong adalah alat musik tradisional Korea yang terbuat dari potongan batu berbentuk L, dimainkan dengan dipukul, alat musik ini dimainkan dalam pementasan musik di istana.


Source :

Senin, 17 Februari 2014

Mengenal Musik Tradisional Korea

Diposting oleh korean addict di 21.33 0 komentar


Musik tradisional Korea hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari musik istana yang hanya dimainkan saat ada upacara-upacara khusus, hingga lagu-lagu rakyat yang dimainkan oleh para petani di desa. Saya tertarik dengan musik tradisional Korea, berawal dari melihat drama Korea yang kadang menyelipkan seni musik tradiosionalnya. Nah, berikut ini adalah beberapa dari sekian banyak genre dan gaya musik tradisional asal negeri ginseng.

SANJO
Secara harfiah, sanjo berarti “melodi yang tersebar”. Sanjo ini dimainkan secara solo dan merupakan salah satu bentuk musik yang membutuhkan keahlian tinggi bagi yang memainkannya. Sanjo bisa dimainkan melalui berbagai macam instrument seperti geomungo (sitar dengan 6 senar), gayageum (sitar dengan 12 senar) dan daegeum (seruling panjang dari bambu). Selain solo player utama, dalam sanjo ada juga pemain janggu (drum) yang bertugas untuk memberi efek khusus bagi musik utama yang dimainkan. Selain itu pemain janggu juga meneriakkan seruan-seruan untuk menghubungkan antara penonton dengan musik yang dimainkan.
Sanjo dimulai dari tempo yang lambat dan kemudian beralih ke tempo cepat dan memberikan ruang bagi improvisasi, namun membutuhkan teknik yang tepat dan musikalitas yang tidak biasa. Sehingga, sanjo seringkali dijadikan tolak ukur bagi kemampuan seorang pemusik tradisional Korea.

JONGMYO JERYEAK
Adalah nama musik, tarian dan lagu yang menjadi elemen penting saat ritual peringatan untuk menghormati para raja dan para ratu Korea masa lampau di Kuil Jongmyo (Jongmyo shrine). Musik yang berasal dari periode Raja Sejong (1418-1450) dan digunakan di upacara ritual sejak 1463. Pemerintah Korea menamakan Jongmyo Jeryeak sebagai Important Intangible Cultural Property No. 1 dan UNESCO menempatkan kuil Jongmyo sebagai 1 dari 689 Warisan Budaya Dunia yang memiliki nilai universal yang luar biasa.

Kamis, 06 Februari 2014

TEMPAT WISATA YANG ADA DI KOREA

Diposting oleh korean addict di 15.45 0 komentar


Untuk para pecinta drama Korea, Korea Selatan jadi tempat liburan wisata impian. Berikut beberapa tempat yang wajib dikunjungi jika Anda ingin melihat langsung lokasi syuting serial drama favorit Anda dan tempat belanja, serta tempat bersejarah di Korea Selatan.

1. Nami Island
 
Penggemar Winter Sonata, wajib datang ke Nami Island. Pulau ini berada di kawasan Chuncheon, Gangwon-do. Jika tak mau susah untuk mencapai pulau ini ada tur bus yang berangkat dari Insadong, Seoul, pada pukul 09.30 dan kembali pukul 16.00. Harga tiket busnya PP 15 ribu Won atau sekitar Rp 120 ribu.Untuk masuk ke pulau ini, pengunjung harus membayar tiket seharga 10 ribu Won. Namun untuk turis asing mendapat diskon menjadi 8 ribu Won atau sekitar Rp 64 ribu.

Di pulau ini, Anda bisa melihat langsung di mana saja Choi Ji-woo dan Bae Yong Joon, dua pemeran utama Winter Sonata, saling memadu kasih. Misalnya saja hutan tempat mereka berjalan-jalan. Pemandangan di tempat ini memang sungguh romantis.

2. GyeongGi-Do


Daejanggeum Theme Park berada di wilayah GyeongGi-Do dan merupakan theme park pertama yang dibangun untuk sebuah serial drama. Penggemar setia serial Jewel in the Palace wajib datang ke tempat ini.

Di kawasan wisata ini, pengunjung bisa berfoto di berbagai lokasi syuting Jewel in The Palace, mencicipi makanan ala kerajaan dan melihat properti-properti syuting. Pengunjung pun bisa berfoto dengan atribut kerajaan.

Harga tiket masuk tempat ini adalah 5 ribu Won (dewasa). Untuk mencapai Daejanggeum Theme Park, Anda bisa naik subway line satu dari stasiun Yangju dan turun di MBC Yangjoo Culture Valley.

3. Lotte World

Penggemar serial Meteor Garden-nya Korea yaitu ‘Boys Before Flowers’ (BBF). Kompleks belanja dan wisata terbesar di Seoul ini merupakan salah satu lokasi syuting serial yang dibintangi Lee Min Ho itu.

Syuting BBF tempatnya berlangsung di Lotte Hotel World. Di sana merupakan lokasi syuting ketika Ji-Hoo (Kim Hyun-Joong) mengadakan pesta selamat datang untuk kekasihnya, Min Seo-hyeon.

Selain bisa melihat lokasi syuting serial favorit Anda, di tempat ini Anda pun bisa berbelanja. Ada juga pusat hiburan ala Disneyland di sini. Tempat ice skating yang ada di Lotte World ini juga merupakan salah satu lokasi syuting serial ‘Stairway to Heaven’. Untuk mencapai Lotte World, Anda bisa menggunakan subway line dua dan turun di stasiun Jamsil.

Daftar Isi

 

Korean Addict Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos